“Tya
sebenarnya aku ngajak gini karena i’am suka sama tya” kataku dengan suara
tiba-tiba mengecil karena ini adalah pertama kalinya aku menyatakan cinta pada
seseorang menunggu reaksinya
“bisa
dengar sekali lagi am?” kata Tya saat dia berada disampingku
“I’am
tu suka sama tya” jelasku kepadanya
Betapa
kaget dan senangnya diriku saat mendengar kalimat yang keluar dari bibirnya.
“Tya juga suka dengan i’am” Balasnya
“Tya juga suka dengan i’am” Balasnya
Alhamdulillah
syukurku dalam hati pengalaman pertama ini sukses. Ketika naik kelantai 2 “Aku
duluan yah tya” kataku sambil tersenyum kepadanya dan dibalas dengan senyum
manisnya.
Berkumpul
dengan anak Pramuka Jend. Urip ketika pulang sekolah “Am aku gak nyangka kau
bakal nembak tya tadi tu pantaslah aku cari ke mane-mane endak ada rupanya kau
dengan die dibawah” Kata teman Yogi dengan nada melayunya yang kental.
Banyak
yang mengatakan seperti itu kepadaku dan aku hanya membalas dengan sedikit kata
dan senyuman. Tya juga mendapat perlakuan yang sama denganku ceritanya kepadaku
dalam sms.
“Kita
liat aja besok jadinya bakal seperti apa selamat tidur yah Tya persiapkan diri
untuk besok” kataku kepadanya saat sebelum tidur.
*****
Alhamdulillah
hari-hari yang ku alami dengannya semakin yakin menghadapi kehidupan ini.
Tidak
terasa sudah hampir 2 bulan kami menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dan
ini sudah memasuki bulan puasa minggu pertama. Suasana hangatnya pasangan baru
sangatlah terasa setiap istirahat selalu berdua-duan sampai saat pulang juga
bersama-sama.
Secara
tiba-tiba Aku menjadi orang kacang lupa kulitnya. Aku menjadi bingung mana
harus diduluankan para sahabat atau
pacar. Semua teman-temanku menjauhiku mulai dari kehilangan rekan duduk,
seterusnya aku gak ditegur. Bersyukurnya masih ada Yogi yang terus bertegur
sapa denganku.
Karena
telah kehilangan sahabatku yah akhirnya jadi fokus terus bersama Tya dari
istirahat pertama sampai pulang. Ada Yogi berjalan sendiri entah dari mana dan
sepertinya selesai ngumpul dengan J.Urip Group. “Woi jangan nak pacaran teros
ingat puase” teriaknya kepadaku dan lanjut menuju kelasnya. Memang dia
satu-satunya yang mengerti situasi. Beberapa hari sebelum lebaran akhirnya
sahabatku dan aku berbaikan karena Tya menyuruhku untuk gak bermusuhan.
Syukurnya teman – temanku bisa ngertiin Aku terutama Tya juga bisa memahami situasiku. Pertemananku membaik pada pertengahan bulan Ramadhan, Aku belajar membagi waktu.
Page 2