Terima Kasih Mama
Enam Belas tahun yang
lalu, berkisar pada bulan Desember tanggal dua puluh satu bertempat di Kota
Pontianak. Aku melihat dunia ini dengan senyum polosnya seorang anak bayi yang
selalu di gendong oleh Mamanya. Ketika itu Aku senang selalu dalam pelukan hangatnya
dan belaian lembut tangannya merawatku dan memandikanku. Mamaku seorang wanita
yang hatinya penuh dengan keikhlasan memberikanku perawatan dan penjagaan
ketika Aku masih bayi.
Disaat umurku dua tahun
dan ketika itu Abahku lagi melanjutkan perantauannya Aku jatuh sakit. Dia
Mamaku rela bolak balik antar rumahku dan rumah sakit, demi kesehatan anaknya.
Ketika Aku mulai
beranjak remaja di umurku yang sudah menginjak duabelas tahun, masa dimana
sosok orang tua sangat berpengaruh dalam kehidupan anak, Mamaku selalu
memberikanku nasehat agar Aku tidak salah jalan dalam menghadapi kehidupan masa
Remaja. Di masa inilah seorang anak remaja masih sering tertidur bersama
Mamanya nasehat bisikannya selalu ku rasakan ketika Aku tertidur dalam
pelukannya.
Keinginannya hanya ingin,
melihat Aku berhasil dalam mencapai cita – citaku dan menjadi Anak yang Sholeh.
Sungguh mulia niat Mama
Sungguh Ma I’am sangat
ingin membalas semua jasa – jasa Mama yang sudah membesarkan I’am. Tapi, Hal
hasil dengan uangpun segala jasa mu Ma tetap tidak mampu Aku membayarnya.
Terkadang Aku sering
bangun dikala perempatan dini hari, Aku sengaja tidak melanjutkan tidurku. Do’a
– do’a untuk anak – anakmu selalu engkau kirimkan dengan tangis air mata
diwaktu itu. Setelah selesai sholat malam Mama masih sempat memberiku nasehat
dengan membisikan didekat telinga ini.
Aku bahkan tidak tahu
harus bagaimana cara berterima kasih kepada Mama? Diriku lebih banyak membuat
hati Mama menangis dari pada senang. Aku tahu Mama tidak mengharapkan kembali
atas jasa – jasanya. Tapi Daku ingin melihatmu bahagia, bangga, dan senang
memiliki anak sepertiku. Aku tidak ingin kekecewaan menyelimutimu karena
membesarkanku Ma
Berjuta – juta uang,
tak mampu membalas kasih sayang yang pernah Mama berikan kepadaku. Berkali –
kali mengucapkan terima kasihpun tak akan mampu terbalas semua jasa – jasa yang
pernah engkau berikan ma. Terima kasih yang dapat i’am berikan hanyalah sebuat
keberhasilan yang harus dicapai. Kesenangan yang tak paling indah adalah jika
suatu saat nanti Mama melihatku sukses dengan cita – cita yang telah Aku capai.
Terima Kasih yang dapat Aku berikan adalah menjadi anak sholeh, disaat Aku bisa
menjadi sebuah kunci Syurganya Allah disuatu Masa nanti untuk Mama dan Abah.
Terima Kasih Mama Sudah
merawatku, mendidikku, mangajariku, dan menjagaku. Kasih mu tak Akan terhingga
sepanjang masa. Hanya Allah SWT yang dapat membalas semua jasa – jasa yang pernah Mama berikan kepadaku